Delapan Kecerdasan Dasar Menurut Gardner
Tidak ada murid yang bodoh !,
setiap murid hampir dapat dipastikan memiliki satu atau dua jenis
kecerdasan yang sangat menonjol. Dengan paradigma baru yang menganggap
bahwa tidak ada murid yang bodoh, setiap guru akan memandang muridnya
sebagai manusia manusia yang memiliki potensi untuk berprestasi. Setia
guru akan berusaha keras—mengutip ajaran “Bapak Accelerated Learning”
Georgi Lazanov–membangun sugesti positif di dalam kelas dan kemudian
memunculkan minimal satu kecerdasan yang menonjol yang dimiliki setiap
muridnya. Menurut penelitian Howard Gardner,
di dalam diri setiap anak tersimpan delapan jenis kecerdasan yang siap
berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut
menjadi delapan kategori yang komprehensif atau delapan “kecerdasan
dasar”.
Kecerdasan Linguistik. Kemampuan
menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan (misalnya,
pendongeng, orator, atau politisi) maupun tertulis (misalnya, sastrawan,
penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan ini meliputi kemampuan
memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi
bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan
praktis bahasa. Penggunaan bahasa ini antara lain mencakup retorika
(penggunaan bahasa untuk memengaruhi orang lain melakukan tindakan
tertentu), mnemonik/hafalan (penggunaan bahasa untuk mengingat
informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan
metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).
Kecerdasan Matematis – Logis. Kemampuan
menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika, akuntan
pajak, ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya,
sebagai ilmuwan, pemrogram komputer, atau ahli logika). Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil
(jika-maka, sebab-akibat), fungsi logis dan abstraksi abstraksi lain.
Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain :
kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi,
penghitungan, dan pengujian hipotesis.
Kecerdasan Spasial.
kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya,
sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia
spasial-visual tersebut (misalnya, dekorator interior, arsitek,
seniman, atau penemu). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna,
garis, bentuk, ruang, dan hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini
meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau
spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial.
Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Keahlian
menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan
(misalnya, sebagai aktor, pemain pantomim, atlet, dan penari) dan
keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu
(misalnya, sebagai perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah).
Kecerdasan ini meliputi kemampuan kemampuan fisik yang spesifik, seperti
koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan
kecepatan maupun kemempuan menerima rangsangan (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan (tactile&haptic).
Kecerdasan Musical. Kemampuan
menangani bentuk bentuk musical, dengan cara mempersepsi (misalnya,
sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya, sebagai kritikus musik),
menggubah (misalnya, sebagai komposer), dan mengekspresikan (misalnya,
sebagai penyanyi). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola
titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Orang
dapat memiliki pemahaman musik figural atau “atas-bawah” (glob`l,
intuitif), pemahaman formal atau “bawah-atas” (analitis-teknis), atau
keduanya.
Kecerdasan Interpersonal. Kemampuan
memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta
perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi
wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda
interpersonal; dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut
dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya, memengaruhi sekelompok
orang untuk melakukan tindakan tertentu).
Kecerdasan intrapersonal. Kemampuan
memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat (kekuatan
dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi,
temperamen, dan kdinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami
dan menghargai diri.
Kecerdasan Naturalis. Keahlian
mengenali dan mengategorikan spesies—flora dan fauna—di lingkungan
sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fonomena alam
lainnya(misalnya, formasi awan dan gunung gunung) dan bagi mereka yang
dibesarkan di perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti
mobil, sepatu karet, dan sampul kaset CD.
Itulah
delapan kecerdasan dasar yang dikemukakan oleh Gardner. Semoga bisa
dijadikan referensi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Semua anak adalah anak yang berbakat. Tiap tiap anak terlahir ke dunia dengan potensi yang unik, yang jika dipupuk dengan benar, dapat turut memberikan sumbagangan bagi dunia yang lebih baik. Tantangan terbesar bagi orangtua dan guru adalah menyingkirkan batu besar yang menghalangi jalan mereka dalam menemukan, mengembangkan, dan merayakan anugrah yang mereka miliki itu.” (Thomas Armsrong, Ph.D)
———————————————————————————————————————-
Howard Gardner
adalah Hobbs Professor di Cognition and Education dan salah satu
direktur Project Zero di Harvard Graduate School of Education, serta adjunct professor di bidang neurologi Boston University School of Medicine. Dia adalah penulis Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (Basic Books, 1983/1993), Multiple Intelligences: The Theory in PracticeIntelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century (Basic`Books, 1993), dan (Basic Books, 1993).
Thomas Armsrong, Ph.D., adalah
seorang penulis dan pembicara yang telah meraih berbagai penghargaan.
Dia adalah pendidik yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari
28 tahun, sejak jenjang pendidikan dasar hingga tingkat doktoral.
Sebagai penulis, dia menghasilkan banyak buku di bidang pembelajaran dan
pengembangan sumber daya manusia yang telah terjual lebih dari satu
juta eksemplar dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Buku bukunya
yang terkenal adalah Multiple Intelligences in the Classroom, In Their Own Way, Awakening Your Child’s Natural Genius, 7 Kinds of Smart, dan Awakening Genius in the Classroom.
Sharing is sexy
0 komentar for this post
Leave a reply